PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, pemilik merek dagang waralaba Alfamart membuktikan tidak hanya jago kandang, namun pada akhir tahun ini siap menjelajahi negara Vietnam guna membuka gerai waralaba.
Pembukaan gerai tersebut kini sudah mendekati finalisasi, dan ditargetkan perjanjian waralaba di Vietnam akan selesai pada September 2010. "Kami masih mapping daerahnya dulu," kata Direktur Corporate Afair Solihin di Jakarta.
Untuk tahap awal rencananya, Alfamart akan membuka sepuluh gerai di Vietnam. "Konsentrasi kami masih di Ho Chi Minh City," katanya.
Namun, rencana tersebut baru dapat terealisasi pada kuartal empat tahun ini. "Kemungkinan tidak langsung 10 gerai," tambah Dia.
Bentuk kerja sama yang dilakukan berupa kemitraan. Alfa sendiri akan memiliki porsi minoritas. "Mungkin 49 persen, karena Vietnam punya aturan, bahwa investor asing tidak boleh mayoritas," ujar Solihin.
Namun, dia menolak menyampaikan ketika ditanya berapa besar dana yang akan digelontorkan perusahaan. "Untuk membuka gerai di Vietnam lebih mahal dua sampai tiga kali lipat dari Indonesia," kata dia. Di Indonesia sendiri setiap gerai Alfamart membutuhkan dana sebesar Rp 500 juta.
Dia menambahkan, sepanjang tahun ini Alfamart telah membuka tiga cabang di Bali, Klaten dan Makasar. Sementara itu, untuk gerai, perseroan menargetkan 5.000 gerai sampai akhir tahun ini. "Sampai Agustus, kami sudah membuka 4.400 gerai, hampir setiap harinya kita membuka gerai di Indonesia," tegasnya.
Sementara target laba bersih sampai akhir tahun ini diproyeksi sekitar Rp 204,6 miliar. Sedangkan pendapatan sampai akhir tahun diperkirakan mencapai Rp11,2 triliun, dengan asumsi pendapatan kuartal I-2010 dikali empat. "Kita optimis revenue tumbuh 10 persen dari 2009 yang sebesar Rp10,55 triliun," ujar dia. *
Sumber : MediaProfesi

Tidak ada komentar